Minggu, 03 Februari 2019

TUGAS 10 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR


PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU
Air adalah salah satu sumberdaya yang mendukung keberlangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya, yang merupakan elemen utama kehidupan yang berkelanjutan. Berbagai persoalan tentang sumber daya air yang berkaitan dengan kuantitas dan kualitasnya harus menyadarkan semua pihak bahwa persoalan air perlu dilakukan dengan tindakan yang tepat sehingga menghasilkan solusi yang optimal. Berbagai pihak sepakat menyusun agenda pengelolaan sumberdaya air terpadu atau IWRM, dengan definisi sesuai dengan sudut pandang masing-masing. Dari pemahaman dan perumusan definisi diatas, dapat ditarik kesamaan bahwa prinsip utama IWRM adalah pembangunan dan pengelolaan sumber daya air harus berdasarkan pendekatan partisipatif melibatkan berbagai pengguna, perencana dan pembuat kebijakan di semua tingkat. Semua pihak menyadari bahwa masalah pengelolaan sumberdaya air adalah masalah yang kompleks. Mengingat banyaknya permasalahan dalam pengelolaan sumber daya air terpadu maka dalam pengelolaannya diperlukan kerangka konseptual. Pengelolaan sumber daya air juga harus dipandang sebagai sesuatu yang integrated, comprehensive and interdependency. Air diperlukan oleh semua pihak, maka semuanya terlibat dalam pengelolaan sumber daya air terpadu baik secara langsung maupun tidak langsung. Parameter kinerja digunakan sebagai alat ukur keberhasilan pengelolaan sumber daya air terpadu. Parameter kinerja IWRM meliputi keterpaduan ruang, keterpaduan tujuan, keterpaduan kelembagaan dan keterpaduan waktu.
Pengelolaan sumberdaya air terpadu merupakan penanganan integral yang mengarahkan kita dari pengelolan air sub-sektor ke sektor silang. Secara lebih spesifik pengelolaan sumberdaya air terpadu didefinisikan sebagai suatu proses yang mempromosikankoordinasi pengembangan dan pengelolaan air, tanah dan sumber daya terkait dalam rangka tujuan mengoptimalkan resultan ekonomi dan kesejahteraan sosial dalam sikap yang cocok/tepat tanpa mengganggu kestabilan dari ekosistem-ekosistem penting.
Pengelolaan Sumberdaya Air didefinisikan sebagai aplikasi dari cara struktural dan non struktural untuk mengendalikan sistem sumberdaya air alam dan buatan manusia untuk kepentingan/manfaat manusia dan tujuan-tujuan lingkungan. (Grigg 1996, dalam dalam Kodoatie Robert J & Sjarief Roestam 2005).
Dalam hal ini definisi sumberdaya air meliputi:
a. Sistem sumber daya air adalah sebuah kombinasi dari fasilitas pengendalian air dan elemen lingkungan yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan pengelolaan air
b. Sistem sumber daya air adalah sekelompok elemen hidrologi dalam lingkungan alam yang terdiri dari atmosfer, daerah aliran sungai, sungai-sungai, lahan basah, daerah banjir (food plains), akuifer dan sistem aliran air tanah, danau, estuari, laut dan lautan.
c. Sistem sumberdaya air buatan manusia adalah sekelompok fasilitas yang dibangun yang dipakai sebagai pengendalian air dan kualitas.
d. Sistem tata pengaturan, merupakan susunan tata letak sumber air, termasuk bangunan pemanfaatan yang sesuai ketentuan teknik pembinaan di suatu wilayah.
1. Definisi Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu
Pengelolaan Sumberdaya Air Terpadu (Integrated WaterResources Management,IWRM) merupakan suatu proses koordinasidalam pengembangan dan pengelolaan sumberdaya air dan lahan serta sumberdaya lainnya dalam suatu wilayah sungai, untuk mendapatkan manfaat ekonomi dan kesejahteraan sosial yang seimbang tanpa meninggalkan keberlanjutan ekosistem. (Budi Santoso Wignyosukarto 2006). Sesuai definisi tersebut, pengelolaan sumberdaya air terpadu memfokuskan pada pengelolaan terpadu antara kepentingan bagian hulu dan kepentingan bagian hilir sungai, pengelolaan terpadu antara kuantitas dan kualitas air, antara air tanah dan air permukaan, serta antara sumberdaya lahan dan sumberdaya air IWRM ini diharapkan menjadi cara mengatasi masalah kelangkaan air, banjir, pencemaran air hingga distribusi air yang berkeadilan. Perjalanan konsep IWRM ini sudah sangat panjang, di Indonesia juga dikenal slogan, One River-One Plan-OneManagement. (Budi Santoso Wignyosukarto2006). Namun hingga saat ini penebangan hutan terus berlanjut hingga mengakibatkan bencana banjir serta sedimentasi waduk dan muara sungai, pengambilan air tanah yang lebih sulit diperbaharui terus berlangsung tanpa memperhatikan kemungkinan penurunan muka tanah dan intrusi air asin, penggalian pasir tidak terkendali, sehingga mengakibatkan terjadinya degradasi dasar sungai yang membahayakan beberapa infrastruktur lainnya, pembuangan sampah dan limbah pabrik ke sungai masih terjadi sehingga menyebabkan banjir dan pencemaran air sungai. Hal ini menunjukan koordinasi antar sektor yang perlu diterpadukan belum dapat berjalan denganbaik.
2. Kerangka Konseptional Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu
Wilayah sumber daya air dapat berupa bagian dari pengembangan wilayah baik perkotaan dan pedesaan serta dapat juga merupakan bagian regional administratif (pusat, propinsi, kabupaten/kota). Sumber daya air mempunyai batasan teknis (hidrologi), DAS, dan daerah aliran air tanah yang pada kondisi wilayah tertentu bisa sama atau berbeda dengan DAS. Batasan hidrologi ini juga bisa sama atau berbeda dengan batas administrasi. Sistem sumber daya air dapat dilihat sebagai bagian dari infrastruktur khususnya infrastruktur keairan. Pengelolaan sumber daya air juga harus dipandang sebagai sesuatu yang integrated, comprehensive and interdependency.Semua  pihak  menyadari  bahwa  masalah pengelolaan sumberdaya air adalah masalah yang kompleks, maka diperlukan konseptualisasi IWRM agar langsung operasional bagi Indonesia. Untuk mengembangkan kerangka konsepsionalisasi IWRM, maka dapat mengikuti pendapat Hal E. Cardwell dkk, yang menyatakan bahwakonsep dasar hidrologis menggambarkan kebutuhan diintegrasikannya dalam suatu tata-ruang (spatial integration), lebih jelas, secara geografis dapat dikembangkan konsep DAS (watershed) dan daerah tangkapan air (water catchments areas). Banyak kebutuhan tempat sumberdaya air yang memerlukan pengelolaan secara terpadu sehingga dapat mencapai tujuan –tujuan yang lebih luas. Sebagaimana hal itu terjadi di banyak negara termasuk AS dan juga di Indonesia dengan paradigma “oneriver one manager” sehingga dibutuhkansatu lembaga yang terpadu yang menghimpun banyak institusi sebelumnya.
Global Water Partnership (GWP, 2001) menawarkan suatu konsep keterpaduan yang menarik untuk Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Elemen penting dalam Manajemen Sumber Daya Air Terpadu dapat dikelompokan dalam 3 elemen utama yaitu:
a. The enabling environment adalahkerangka umum dari kebijakan nasional, legislasi, regulasi dan informasi untuk pengelolaan SDA oleh stakeholders. Fungsinya merangkai dan membuat peraturan serta kebijakan. Sehingga dapat disebut sebagai rules of the games.
b. Peran-peran institusi (institutional roles) merupakan fungsi dari merupakan fungsi dari berbagai tingkatan administrasi dan stakeholders. Perannya mendefinisikan para pelaku.
c. Alat-alat manajemen (managementinstruments) merupakan instrumenoperasional untuk regulasi yang efektif, monitoring dan penegakkan hukum yang memungkinkan pengambil keputusan untuk membuat pilihan yang informatif diantara aksi-aksi alternatif. Pilihan-pilihan ini harus berdasarkankebijakan yang telah disetujui, sumberdaya yang tersedia, dampak lingkungan dan konsekuensi sosial dan budaya.




3. Pembangunan Ekologi Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan adalah kunci mengatasi masalah lingkungan hidup, bahkan konsep keberlanjutan ini ternyata juga berhasil membuka lapangan kerja baru. Dampak lapangan kerja baru ini sudah banyak terasa dan telah mengatrol perekonomian di berbagai negara. Namun, pembangunan berkelanjutan ini memang belum sepenuhnya didukung oleh partisipasi dari seluruh penduduk bumi. Secara fundamental, penyebab utama krisis lingkungan dan pembangunan adalah bentuk yang tidak berkelanjutan dan tingkat produksi serta konsumsi di utara serta ekspor mereka ke selatan. Dengan demikian, pendekatan kritis dari pembangunan berkelanjutan adalah, bahwa isu lingkungan berkaitan erat dengan isu pemerataan, keadilan sosial, hak asasi manusia, dan pembangunan (Tony, 1993).
Pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses pembangunan yang memfokuskan pada aspek pembangunan ekonomi sekaligus memberi perhatian secara operasional kepada aspek pembangunan sosial dan aspek lingkungan hidup. Sedangkan ekologi berkelanjutan lebih mengedepankan pelestarian lingkungan dengan tetap menjamin kualitas kehidupan ekonomi dan sosial budaya masya Pembangunan berkelanjutan terdiri dari tiga tiang utama yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dan ketiga pilar tersebut saling bergantung dan saling memperkuat. Pembangunan berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi, ukuran harapan hidup, tingkat pendidikan, angka kemiskinan, dan sirnanya feodalisme.
-          Pilar sosial memuat pemahaman tentang lembaga-lembaga sosial dan peran mereka dalam perubahan dan pengembangan, serta sistem demokrasi dan partisipatif yang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengekspresikan opini.
-          Pilar lingkungan memuat kesadaran akan sumber daya dan kerentanan lingkungan fisik, yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perilaku manusia itu sendiri. Setiap keputusan yang diambil oleh manusia, akan berpengaruh terhadap lingkungan tersebut.
-          Pilar ekonomi memuat kepekaan terhadap batas dan potensi pertumbuhan ekonomi dan dampaknya kepada masyarakat dan lingkungan dengan merestrukturisasi sistem produktif untuk menghemat sumber daya dan energi.
Selanjutnya, aspek-aspek pembangunan berkelanjutan menjadi sangat dinamis. Aspek-aspek tersebut akan menyesuaikan dengan tujuan dan kondisi dari suatu negara.
Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development) pertama kali dikonseptualisasikan pada tahun 1980 oleh World Conservation Strategy dan kemudian mulai populer sejak diperkenalkan melalui Brundtland Report ‘Our Common Future” yang dipublikasikan oleh the World Commision on Environment and Development (WCED) pada tahun 1987. Sejak saat itu, ada banyak diskusi tentang apa pembangunan berkelanjutan itu sebenarnya. Menurut Brundtland Report dari PBB, 1987. Pembangunan berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainable development. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.
Pada dasarnya, Pembangunan Berkelanjutan menekankan akan pentingnya perubahan pola produksi dan konsumsi dalam pembangunan masa kini yang tidak mengorbankan kepentingan masa depan.Dalam dua puluh tahun terakhir, pembangunan berkelanjutan banyak dipersepsikan terbatas hanya pada isu lingkungan, terutama ketika dihadapkan dengan kepentingan pertumbuhan ekonomi. Ada anggapan yang kuat bahwasanya masyarakat dan ekonomi sangat bergantung pada kesehatan lingkungan dan layanan ekosistem. Akan tetapi, ada pendapat yang menekankan pembangunan berkelanjutan sebagai integrasi yang seimbang antara aspek ekologi yang berkelanjutan, distribusi kekayaan dan akses ke sumber daya
Prinsip-prinsip Sustainable Development:
PBB memberikan dukungan politik sejak 1992 dengan menyusun prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan melalui the UN Conference on Environment and Development (UNCED) di Rio de Janeiro, Brazil yang dikenal sebagai the Rio Summit/the Earh Summit.
Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan adalah sebagai berikut:
Membangun kota yang aman, nyaman, dan layak huni serta inklusif;
1. Membangun kota hijau yang serasi dan seimbang dengan lingkungan hidup lokal, dan memiliki ketahanan dan ketangguhan terhadap dampak perubahan iklim dan bencana;
2.  Membangun kota yang cerdas sumber daya manusianya, berbasis teknologi, informasi, dan komunikasi, serta mampu membangun daya saingnya;
3.  Membangun kota yang berdiri di atas karakter lokal geografis, secara sosial dan budaya; serta
 4. Kota yang dapat membangun keterkaitan dengan wilayah sekitarnya termasuk wilayah perdesaan. Kebijakan dan strategis pembangunan perkotaan nasional menjadi dasar untuk mengatasi isu-isu strategis perkotaan sekaligus menyiapkan kota-kota di Indonesia menuju kota masa depan.
Perspektif Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan
Sustainable Development dilihat dari 3 perspektif yaitu sebagai berikut:
1.      Perspektif Ekonomi
Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development) meliputi aspek ekonomi, sosial dan lingkungan untuk kebutuhan masa kini tetapi tidak mengurangi kebutuhan generasi yang akan datang. Dari perspektif ekonomi, pembangunan berkelanjutan berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi.Dalam mencapai pembangunan berkelanjutan dari perspektif ekonomi, maka manusaia harus mencari cara untuk memajukan ekonomi dalam jangka panjang, tanpa menghabiskan modal alam. Akan tetapi, masih banyak permasalahan yang dihadapi di masa sekarang dari perspektif ekonomi. Salah satu permasalahan yang terjadi di banyak negara berkembang adalah kemiskinan.
Tiga elemen utama yang mendukung keberlanjutan ekonomi adalah kesejahteraan ekonomi yang berkesinambungan, pemerataan dan distribusi kemakmuran. Kemiskinan terjadi karena banyak hal, salah satunya ketidakmerataan distribusi kemakmuran. Banyaknya penduduk yang tinggal kota membuat kemakmuran terlihat menumpuk di perkotaan. Diperkirakan, pada tahun 2050, sebanyak 8 dari 10 penduduk Indonesia, tinggal di kota.
2.      Perspektif Sosial
Selain permasalahan ekonomi, pembangunan berkelanjutan juga dilakukan untu menjaga keberlangsungan sosial. Aspek sosial, maksudnya pembangunan yang berdimensi pada manusia dalam hal interaksi, interrelasi dan interdependesi. Perspektif sosial mencakup banyak aspek lainnya, salah satunya budaya. Jadi, pembangunan berkelanjutan juga untuk menjaga keberlangsungan budaya dari sebuah masyarakat.Keberlanjutan sosial budaya memiliki empat sasaran yaitu:
a.       Stabilitas penduduk.
Banyak permasalahan yang terjadi dewasa ini, salah satunya berkaitan dengan kependudukan. Menurut data yang didapat dari Bank Dunia (The World Bank), mengenai jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Melonjaknya tingkat kependudukan di Indonesia bukan disebabkan hanya pada jumlah penduduk dan pertumbuhannya saja. Tapi banyak juga dari berbagai faktor, diantaranya adalah faktor persebaran dan kepadatan, tingkat kesehatan, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan.


b.      Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia
Hal ini dapat dicapai dengan memerangi kemiskinan dan mengurangi kemiskinan absolut. Kemiskinan bukan hanya menyangkut perspektif ekonomi, tetapi juga perspektif sosial. Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas sosial.Kebutuhan pokok manusia, termasuk di dalamnya sandang, pangan, dan papan. Kebutuhan sandang adalah pakaian yang diperlukan manusia untuk melindungi manusia dari panas dan dingin. Pangan adalah kebutuhan manusia akan makanan. Usaha mencukupi kebutuhan pangan di negara-negara berkembang dilakukan dengan cara memperluas lahan pertanian. Kebutuhan pokok lainnya adalah kebutuhan manusia akan tempat tinggal. Pada awalnya, rumah berfungsi sebagai pertahanan diri. Namun, kebutuhan tersebut terus meningkat termasuk kebutuhan memperindah rumah.
c.       Pertahanan akan keanekaragaman budaya.
Dengan mengakui dan menghargai sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa, maka diharapkan keanekaragaman budaya dapat terpertahankan. Pengetahuan tradisional dapat pula dimanfaatkan untuk pembangunan ekonomi.
3.      Perspektif Lingkungan
Berdasarkan perspektif lingkungan, keberlanjutan ekologis/lingkungan akan menjamin keberlanjutan ekosistem bumi. Beberapa permasalahan yang dihadapi di masa sekarang adalah polusi udara, bencana alam, dan perubahan iklim.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan di bumi tetap terjamin dan sistem produktivitas, adaptabilitas, dan pemulihan tanah, air, udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan, memelihara keanekaragaman hayati pada keanekaragaman kehidupan yang menentukan keberlanjutan proses ekologis.rakat (Keraf dalam Robert KJ, 2005).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUGAS 11 REKAYASA PENYEHATAN LINGKUNGAN AMDAL

Memahami Dokumen SPPL https://drive.google.com/file/d/1UuCtBxQ_jBQvqoM1hvwczlrFNgOLDbEJ/view?usp=drivesdk